💠 Dosa manusia ibarat kotoran atau debu yang
menutupi kaca pada lampu. Sehingga, jika dosa itu semakin bertambah, maka
kotoran yang menutupi lampu tersebut semakin penuh, hingga tidak lagi ada
cahaya yang tampak, sehingga kita tidak mampu melihat sinar cahaya lampu.
Itulah dosa.
💠 Taubat adalah cara untuk membersihkan
noda-noda tersebut, agar hati mendapatkan cahayanya kembali, sehingga mudah
menerima nasihat dan hidayah.
🔷 Pertama : Taubat adalah sebab untuk
meraih kecintaan Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah
ta’ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka
membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222)
🔷 Kedua : Taubat merupakan sebab
keberuntungan.
Allah
ta’ala berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan
bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian
beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
🔷 Ketiga : Taubat menjadi sebab
diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.
Allah
ta’ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ
“Dialah
Allah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan Maha mengampuni berbagai
kesalahan.” (QS. Asy Syuura: 25)
Allah
ta’ala juga berfirman,
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَاباً
“Dan
barang siapa yang bertaubat dan beramal saleh maka sesungguhnya Allah akan
menerima taubatnya.” (QS. Al Furqaan : 71).
Artinya
taubatnya diterima.
🔷 Keempat : Taubat merupakan sebab
masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.
Allah
ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئاً
“Maka
sesudah mereka (Nabi-Nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat
dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam
kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman
serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam
surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60)
🔷 Kelima : Taubat adalah sebab
mendapatkan ampunan dan rahmat.
Allah
ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ عَمِلُواْ السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِن بَعْدِهَا وَآمَنُواْ إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan
orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan
beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.”
(QS. Al A’raaf: 153)
🔷 Keenam : Taubat merupakan sebab
berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
Allah
ta’ala berfirman,
وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
“Dan
barang siapa yang melakukan dosa-dosa itu niscaya dia akan menemui
pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat dan mereka
akan kekal di dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang
bertaubat dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang
digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan. Dan
Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS. Al Furqan : 68-70)
Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang yang bertaubat dari suatu dosa
sebagaimana orang yang tidak berdosa.” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al
Albani)
🔷 Ketujuh : Taubat menjadi sebab
untuk meraih segala macam kebaikan.
Allah
ta’ala berfirman,
فَإِن تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ
“Apabila
kalian bertaubat maka sesungguhnya hal itu baik bagi kalian.” (QS. At Taubah:
3)
Allah
ta’ala juga berfirman,
فَإِن يَتُوبُواْ يَكُ خَيْراً لَّهُمْ
“Maka
apabila mereka bertaubat niscaya itu menjadi kebaikan bagi mereka.” (QS. At
Taubah: 74)
🔷 Kedelapan : Taubat adalah sebab untuk
menggapai keimanan dan pahala yang besar.
Allah
ta’ala berfirman,
إِلاَّ الَّذِينَ تَابُواْ وَأَصْلَحُواْ وَاعْتَصَمُواْ بِاللّهِ وَأَخْلَصُواْ دِينَهُمْ لِلّهِ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْراً عَظِيماً
“Kecuali
orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama
Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan
bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman
pahala yang amat besar.” (QS. An Nisaa’: 146)
🔷 Kesembilan : Taubat merupakan sebab
turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.
Allah
ta’ala berfirman,
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ
“Wahai
kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya
niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat
dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian
berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)
🔷 Kesepuluh : Keutamaan taubat yang
lain adalah menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertaubat.
Hal
ini sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala,
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْماً فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“Para
malaikat yang membawa ‘Arsy dan malaikat lain di sekelilingnya senantiasa
bertasbih dengan memuji Tuhan mereka, mereka beriman kepada-Nya dan memintakan
ampunan bagi orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu maha
luas meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksa neraka.” (QS. Ghafir: 7)
🔷 Kesebelas : Keutamaan taubat yang
lain adalah ia termasuk ketaatan kepada kehendak Allah ‘Azza wa Jalla.
Hal
ini sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala,
وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً
“Dan
Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian.” (QS. An Nisaa’: 27). Maka
orang yang bertaubat berarti dia adalah orang yang telah melakukan perkara yang
disenangi Allah dan diridhai-Nya.
🔷 Kedua belas : Keutamaan taubat yang
lain adalah Allah bergembira dengan sebab hal itu.
Hal
ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang artinya,
“Sungguh Allah lebih bergembira dengan sebab taubat seorang hamba-Nya ketika ia
mau bertaubat kepada-Nya daripada kegembiraan seseorang dari kalian yang
menaiki hewan tunggangannya di padang luas lalu hewan itu terlepas dan membawa
pergi bekal makanan dan minumannya sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi
sebatang pohon dan bersandar di bawah naungannya dalam keadaan berputus asa
akibat kehilangan hewan tersebut, dalam keadaan seperti itu tiba-tiba hewan itu
sudah kembali berada di sisinya maka diambilnya tali kekangnya kemudian
mengucapkan karena saking gembiranya, ‘Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah
tuhanmu’, dia salah berucap karena terlalu gembira.” (HR. Muslim)
🔷 Ketiga belas : Taubat juga menjadi sebab
hati menjadi bersinar dan bercahaya.
Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya : Sesungguhnya seorang hamba
apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam.
Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali
bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan
ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah
ta’ala,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali
tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati pmereka akibat apa yang
telah mereka kerjakan.” (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu
Majah dan dihasankan Al Albani).
0 komentar:
Posting Komentar