A. RUANG LINGKUP
- Persamaan à berada
dalam suatu organisasi
- Perbedaan à Manajemen : seni, ilmu dan prosesnya
Manajer : orang atau pelaku
Kepemimpinan : sifat atau jiwanya.
- Spesifikasi Manajemen,
Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen : - seni dan ilmu dalam :
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivaisan dan pengendalian
terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
- seni, ilmu dan prosesnya
Manager : - Seseorang yang bertindak
sebagai : perencana, pengorganisasian, pengarah, pemotivasi dan pengendali
terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
-
Orang atau pelaku
Kepemimpinan : - Sikap yang harus dimiliki
oleh seorang manajer
- Sifat atau jiwanya.
Tiga definisi kepemimpinan
:
1.
Kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan
2.
Kepemimpinan menyangkut sebuah proses mempengaruhi sosial
3.
Kepemimpinan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
“Seorang pemimpin belum tentu
harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau
dengan kata lain seorang pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang
manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin”.
Tabel 1. Spesifikasi Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen
|
Manajer
|
Kepemimpinan
|
1. Seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang
dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
|
1. Seseorang yang bertindak sebagai
perencana, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendali
terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
|
1. Sikap yang harus dimiliki oleh
perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pemotivasian, dan pengendali
|
2. Seni, ilmu dan prosesnya
|
2. Orang atau pelakunya
|
2. Sifat atau jiwanya
|
James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986) menspesifikasikan secara lebih
lengkap tentang manajaer sebagai berikut:
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
Contoh : para
bawahan, para penyelia, dan manajer dalam hierarki yang sama maupun hierarki
yang sama maupuan hierarki lain dalam organisasi.
2.
Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat
Manajer
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentu dengan
berhasil. Berhasil atau gagalnya para bawahan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan secara langsung mencerminkan keberhasilan atau kegagalan manajer yang
bersangkutan. Seorang manajer selain harus bertanggung jawab dan bertanggung
gugat (mempertanggung jawabkan) atas tugas dan pekerjaan mereka sendiri, ia
juga harus beranggung jawab dan bertanggung gugat atas tugas dan pekerjaan yang
dilakukan orang lain (bawahannya).
3.
Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas.
Setiap manajer harus
mencari keseimbangan diantara berbagai macam tujuan dan kebutuhan.
4.
Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
Manajer harus menjadi
seorang pemikir konseptual, mampu melihat tugas dan pekerjaan keseluruhannya
secara abstrak, dan mengaitkannya dengan tugas dan pekerjaan yang lain.
5.
Manajer adalah penengah
Manakala terjadi
perselisihan diantara para bawahan, manajerlah yang harus menjadi penengah atas
perselisihan sehingga kontinuitas organisasi tidak mengalami gangguan.
6.
Manajer adalah politikus
Manajer harus
membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu seta kompromi dalam mencapai
tujuan organisasi, sebagaimana yang dilakukan oleh politikus untuk menjalankan
programnya.
7.
Manajer adalah diplomat
Manajer dapat
bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-rapat organisasi.
8. Manajer adalah lambang
Manajer menjelmakan
atau melambangkan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi, baik di hadapan
para anggota organisasi sendiri maupun di hadapan para pengamat luar.
9. Manajer mengambil keputusan sulit
Manajer adalah
orang yang diharapkan akan hadir dengan penyelesaian atas permasalahan yang
sulit dan pantang menyerah dalam implementasi keputusan, meskipun dengan
berbuat demikian, ia menjadi kurang disukai.
Manajer
dapat diklasifikasikan dalam dua cara, yaitu:
1. Klasifikasi manajer menurut rentang aktivitas
organisasi yang ada di bawah tanggung jawabnya, yaitu manajer umum dan manajer
fungsional.
2. Klasifikasi manajer menurur hierarkinya dalam
organisasi, yaitu manajer puncak, manajer menengah, dah manajer hierarki
pertama.
Manager Menurut Cakupan
Kegiatannya :
1.
Dewan Direksi à cakupan kegiatannya dalam
usaha mengelola organisasi secara keseluruhan.
2.
Presiden Organisasi à cakupan kegiatannya dalam
usaha mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk
merealisasikan tujuan.
3.
Departemen atau Kepala Divisi à cakupan kegiatannya dalam
usaha mengelola bawahan meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.
4.
Manajer Hierarki Pertama à cakupan kegiatannya dalam
usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi.
B. TINGKATAN DAN CAKUPAN
MANAJEMEN
Tingkatan manajemen dalam
organisasi menurut Handoko (2003:17) :
1. Manajer Lini – Pertama
(Low Management)
à bertanggung jawab
menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang
lebih tinggi.
à memiliki keahlian teknis (mencakup
prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus)
à contoh
: supervisor/pengawas produksi, mandor.
2. Manajemen Menengah
(Middle Management)
à harus
memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, yaitu keahlian untuk berkomunikasi,
bekerjasama dan memotivasi orang lain.
à Bertanggung jawab melaksanakan rencana dan
memastikan tercapainya suatu tujuan.
à contoh
: manajer wilayah, kepala devisi, direktur produk.
3. Manajemen Puncak (Top
Management)
à bertanggung
jawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan menajemen
keseluruhan dari organisasi.
à keahlian
yang dimiliki adalah konseptual, keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep
untuk dilaksanakan oleh tingkat manajer bawahnya.
à contoh
: Direktur, wakil direktur, direktur utama.
Tingkatan Manajemen /
Hierarki Manajer :
1. Manajer Puncak (Top
Manager)
à bertanggung jawab atas manajemen
keseluruhan dari suatu organisasi. Contoh : dewan direksi, presiden organisasi.
2. Manajer Garis Menengah
(Middle Manager)
à manajer yang dapat mencakup lebih dari
satu tingkatan dalam suatu organisasi. Contoh : kepala bagian, kepala divisi,
dan kepala seksi.
3. Manajer Garis Pertama
(First Line)
à tingkatan manajer yang paling rendah dalam
suatu organisai di mana seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Contoh : kepala mandor, kepala chief, mandor.
C. KETRAMPILAN MANAJER :
1. Ketrampilan Konseptual
à kemampuan memahami kompleksitas
keseluruhan orgaisasi tempat seseorang beradaptasi dalam operasi.
à untuk mengenali bagaimana berbagai macam
faktor pada suatu kondisi tertentu berkaitan satu sama lain.
2. Ketrampilan Kemanusiaan
à kemampuan dan pertimbangan yang diusahakan
bersama orang lain, termasuk pemahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang
kepemimpinan yang efektif.
à agar dapat bekerja dengan para bawahan
dalam organisasi dan mengelola kelompoknya sendiri.
3. Ketrampilan
Administratif / Teknis
à seluruh ketrampilan yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan.
à kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,
metode, prosedur, teknik dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan, dan pelatihan.
D. PERANAN MANAJER
1. Peranan Antar Pribadi
- Peranan Tokoh
(Figurehead) à berperan
sebagai tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial. Contoh : menyambut tamu,
menghadiri undangan dll.
- Peranan Pemimpin
(Leader) à mengangkat
pegawai, melatih pegawai, memberi dorongan dan membesarkan hatinya.
- Peranan Penghubung
(Liaison) à dengan
berhubungan terhadap orang yang bukan bawahan atau atasan. Contoh : dengan
rekan-rakannya dalam organisasi, dengan pelanggan,kreditur, investor, pemasok
dan pihak luar organisasi lainnya.
2. Peranan Informasional
Manajer membutuhkan
informasi untuk membuat keputusan yang benar dan orang lan dalam
departemennya/dalam organisasi tergantung pada informasi yang diterima atau
disalurkan.
- Pemantau à secara
kontinu mencari informasi yang dapat digunakan untuk keperluannya.
- Penyebar à membagikan
informasi penting kepada bawahan karena tanpa dia informasi tersebut tidak
diperoleh.
- Juru Bicara à menyampaikan
sebagian dari informasi yang dikumpulkannya kepada individu di luar unitnya
atau bahkan pula pra pihak lain di luar organisasinya.
3. Peranan Pengambil Keputusan
Seorang manajer harus bisa
memberikan keputusan yang jelas, sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh si
penerima keputusan.
- Peran Wiraswasta (Entrepreneur) à Manajer berusaha untuk
menyempurnakan unitnya.
- Peran Peredam Keributan
(Disturbance Handler) à bertindak
terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya. Contoh : pemogokan,
pelanggan yang pailit, pembatalan kontrak, dsb.
- Peran Perunding
(Negotiator) à Manajer
melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, rekanan dan wakil serikat
buruh.
- Peran Pengalokasian
Sumber Daya à bertanggung
jawab dalam menetapkan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang dimiliki
organisai dan waktu yang dimilikinya sendiri akan digunakan.
Sumber : Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Bumi Aksara : Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar