Laki-laki
itu adalah qowwam. Qowwam adalah leader. Yang bisa memimpin. Berarti
seorang laki-laki harus mempunyai pemahaman tentang Islam dan bagaimana cara
memimpin.
Lalu
bagaimana seorang laki-laki bisa dikatakan sebagai imam?
Karena
seorang laki-laki harus bertanggung jawab terhadap ibunya, istrinya, adik
perempuannya, dan anak perempuannya. Karena itulah laki-laki disebut sebagai
tulang pungung.
Laki-laki
menjadi qawwam karena Allah lebihkan mereka dari perempuan dan karena mereka
menafkahkan harta mereka untuk para perempuan yang menjadi tanggung jawab
mereka. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ...
"Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),
dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta
mereka....."
(QS.
An-Nisa: 34)
Adapun kriteria laki-laki
ideal ada tiga, yaitu:
1⃣ Quwwatul
Jasadiyah
Maksudnya
seorang laki-laki itu harus kuat. Karena Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah
daripada Mukmin yang lemah. Bahkan dimasa Umar bin Khatab, Umar menepuk perut
orang yang gendut dan berkata, “Malas.” Menandakan bahwa seorang ikhwan
(laki-laki) tidak pantas berperut buncit dan bermalas-malasan.
Adapun
beberapa tips untuk para ikhwan ;
Rutinkan
Sholat Tahajjud.
Rutinkan
olah raga, tidak tidur setelah Subuh.
2⃣ Quwwatul
Fikriyah
Seorang
lelaki wajib untuk memiliki pengetahuan lebih tentang agama. Tidak hanya
ibadah-ibadah wajib dan doa saja. Tetapi juga memiliki wawasan keislaman yang
luas. Perlu baginya membaca kitab-kitab seperti kitab Ibnu Katsir untuk
membangun aliyah islamiyah — cara berpikir islam, agar pemikirannya terbina.
Harus
Ngaji !
Belajar
dengan rutin tentang ilmu-ilmu Islam, tentang fiqih, tahsin, dan
sebagainya.
Makanya
sahabat dahulu begitu cerdas. Karena mereka semua rajin mempelajari ilmu Islam
bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.
Pernah
dikisahkan ketika Umar berangkat meninggalkan Rasulullah, lantas Ali bin Abi
Thalib datang dan Rasulullah menyampaikan kepada Ali tentang Surah At-Taubah
dan meminta Ali untuk menyampaikan kepada sahabat lainnya. Bayangkan. Betapa
cerdas Ali hingga apa yang disampaikan oleh Rasul langsung terinstal
dikepalanya dan langsung dapat disampaikan kepada yang lain.
Itulah
mengapa ulama terdahulu sangat menjaga otaknya dari hal-hal yang bisa
merusaknya. Itulah mengapa para Hafidz Qur'an hafalannya sangat lancar. Otaknya
pun sangat jernih dan perilakunya sangat dijaga supaya hafalannya tidak lepas.
Bahkan Imam Syafi’i dalam usia 7 tahun sudah mampu menghapal 30 juz. Pada saat
diuji oleh gurunya tentang kitabnya jilid satu, tetiba hilang semua hapalan
Imam Syafi’i saat itu dikarenakan ia tidak sengaja melihat betis wanita
tersingkap. Itulah mengapa para hafidz sangat menjaga bagaimana ia menjaga
pandangannya. Hafalan Qur'an lebih mudah lepas daripada unta dari ikatannya.
3⃣ Quwwatul
Ruhiyah
Cara
melatih ruhiyah adalah dengan mengamalkan amalan-amalan sunnah secara rutin.
Rutinkanlah puasa sunnah, sholat rawatib, tahajjud, berdzikir, dan lain
sebagainya. Ibnu Mas’ud bahkan diriwayatkan ketika beliau sholat, hingga burung
pipit itu hinggap saking lama dan tenangnya beliau melaksanakan sholat.
Dengan
seringnya mengamalkan sunnah, maka akan melembutkan hati kita. Hati kita akan
menjadi sangat peka. Melihat orang yang memerlukan bantuan, kita tergerak untuk
membantu. Melihat kemungkaran, hati kita tergerak untuk merubahnya.
Lelaki
jika ruhiyahnya bagus, maka akan lebih lembut kepada istrinya. Tengoklah
Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam yang bahkan sangat lembut kepada 'Aisyah
radhiallahu 'anha bahkan ketika 'Aisyah ra sedang marah dan membanting piring
karena cemburu.
Coba
lihat fenomena sekarang, dimana banyak kekerasan rumah tangga terjadi karena
suaminya tidak mengerti Islam dalam dirinya. Tidak ada rasa kasih sayang dalam
dirinya disebabkan karena ruhiyahnya kering dan tidak memancarkan kecerdasan
spriritual. Itulah mengapa membina hubungan dengan Allah sangat penting. Jika
hubungan dengan Allah sudah baik, maka hubungan dengan manusia pun, termasuk
dengan istri pun akan semakin baik. Allah Ta'ala akan ridho pada kita.
Sehingga
menjadi lelaki idaman, adalah dengan mengimplementasikan ketiga poin diatas.
Insya Allah itu akan membuat kita menjadi insan yang terbaik. Yang mampu
menjadi qowwam/pemimpin bagi istri dan anaknya.
Wallahu
a’lam bisshowab
Oleh : Ustadz Fatih Karim
0 komentar:
Posting Komentar