Setiap orang memiliki satu kecenderungan
temperamen, baik disadari ataupun tidak. Menurut Tim Lahaye, temperamen
merupakan gabungan dari ciri-ciri pembawaan yang secara tidak sadar memengaruhi
tingkah laku seseorang. Tahun 400 SM,
Hipocrates, tabib dan ahli filsafat
Yunani, menemukan bahwa manusia terkelompokan ke 4 kelompok temperamen dasar yang dipengaruhi 4 macam cairan tubuh
yang sangat penting.
Lebih dari 400 tahun
sebelum Masehi Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai
dari Yunani, mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada
dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai
macam-macam kepribadian. Teori yang paling popular dan terus dikembangkan
adalah teori Hipocrates-Galenus.
Yang merupakan pengembangan dari teori
Empedokretus. Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe
temperamen dasar itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat
penting di dalam tubuh manusia :
1. Sifat kering terdapat dalam
chole (empedu kuning)
2. Sifat basah terdapat dalam
melanchole (empedu hitam)
3. Sifat dingin terdapat
dalam phlegma (lendir)
4. Sifat panas terdapat dalam
sanguis (darah)
Kemudian
teori Hippocrates di sempurnakan kembali oleh Galenus yang mengatakan bahwa keempat
cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu, dimana jika salah satu
cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat
membentuk kepribadian seseorang.
Berpuluh
tahun lamanya tipologi yunani yang bersifat filosofis ini berpengaruh luas
sekali. Bahkan psikologi modern telah mengemukakan banyak saran baru mengenai
penggolongan temperamen, tetapi tidak ada yang dapat menemukan penggolongan
yang lebih bisa diterima seperti yang dikemukakan oleh Hippocrates dan Galenus.
Untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai sifat temperamen yang melekat dalam
setiap cairan, berikut adalah gambaran dari penggolongan manusia berdasarkan
keempat bentuk cairan tersebut.
Keempat kelompok temperamen tersebut adalah :
- Sanguine (darah) yang penuh kehidupan,
- Choleric (cairan empedu kuning) yang aktif,
- Melancholy (cairan empedu hitam) yang pemurung, dan
- Phlegmatic (cairan phlegma) yang lambat.
RELASI DASAR MANUSIA
Mengenal Diri Sendiri Berarti :
Memahami dengan baik hal-hal pokok dan penting tentang
diri sendiri, dari segi fisik maupun psikis, yang meliputi :
1.
Pengenalan ciri-ciri dasar
fisik
2. Pengenalan kepribadian, watak, dan temperamen
3. Pengenalan bakat-bakat
4. Pengenalan kekuatan dan kelemahan diri
Manfaat dan Tujuan
Mengenal Diri Sendiri :
1.
Mengenal berbagai potensi
yang dimiliki
2. Megenal kelemahan diri sendiri
3. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya
dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya serta diharapkan mengetahui peran apa
yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya.
Cara Mengenal Diri
1.
Dengan mengamati diri kita
sendiri (melalui refleksi pribadi, meninjau pengalaman-pengalaman masa lalu dan
pengalaman-pengalaman sehari-hari, mengikuti test kepribadian, test bakat, dan
test-test lain tentang diri sendir)
2. Melalui kacamata orang lain, khususnya orang-orang yang dekat dengan kita
3. Melalui kebersamaan kita dengan orang lain
4. Dengan membaca buku-buku pengenalan diri
Tiga Cara Untuk Dapat
Mengenali Diri Sendiri :
§
Kenali Diri Sendiri Melalui Visualisasi dan Indra Penglihatan
Cara paling mudah melalui metode visualisasi, perhatikan apa yang
kita lihat dan sering kita jumpai. Bila kita merasakan getaran/vibrasi yang
cocok dan sesuai dan kita cenderung merasa nyaman pasti disitulah kegemaran
kita. Gambaran melalui pandangan mata kita adalah alat paling canggih untuk
mendeteksi keinginan kita, bahkan lebih canggih dari alat manapun.
Sebagai contoh, ketika kita melihat seseorang sedang memainkan
alat musik gitar sambil bernyanyi. Kita merasakan ikut dalam alunan musik serta
lagunya, bahkan kita sesekali ikut bernyanyi dan menikmati lagunya. Sesunggunya
kondisi ini sedang menunjukan kepada kita bahwa kita senang dengan musik dan
cara untuk mewujudkannya adalah mendengarkan musik.
§
Kenali Diri Sendiri Melalui Perasaan
Alat pendeteksi tercanggih yang telah diciptakan Tuhan untuk
manusia adalah perasaan. Perasaan yang kita miliki tidak dapat digantikan
dengan alat tercanggih sekalipun didunia ini, untuk alasan inilah manusia
diciptakan dengan memiliki perasaan. Perasaan inilah yang dapat menggambarkan
diri kita, apakah kita memiliki perasaan halus, sensitif atau justru
sebaliknya.
Sebagai contoh, bila kita melihat seseorang sedang bekerja keras
untuk membangun bisnis agar masa depannya tidak melarat. Melihatnya sukses
membangun bisnis kita cenderung ingin menjadi sepertinya, yaitu sukses
membangun bisnis. Inspirasi darinya yang menjadi pendorong bagi kita untuk
lebih giat dan tekun. Disini perasaan kita sedang bekerja, sehingga kita
termotivasi.
§
Kenali Diri Sendiri Melalui Pikiran
Pikiran memiliki kekuatan dasyat yang dapat mengubah apapun. Untuk
alasan inilah banyak motivator mengatakan bahwa kunci dari kesuksesan adalah
pikiran. The Secret Power Of The Think, kira-kira
seperti inilah gambaran kekuatan pikiran kita yang penuh dengan rahasia dan
misteri.
Cara mendeteksinya adalah dengan pola pikir kita, pembentukan pola
pikir (mindset) melalui proses yang tidak instant dan cenderung memerlukan
pengorbanan. Kenali pikiran-pikiran Anda dengan cara melatihnya terus menerus,
jangan biarkan ia menjadi kerdil. Cara melatihnya adalah dengan mengisinya
dengan informasi yang baik dan bermanfaat.
Tanda Pengenalan Diri :
Orang yang mengenal dirinya dapat membuat gambaran dan
simbol tentang dirinya sendiri yang mungkin akan selalu mengalami perubahan.
Perubahan antara lain :
1.
Pemahaman dan pengenalan diri
yang semakin baik
2.
Perubahan dalam diri
seseorang misalnya dapat menangani kelemahan diri, perubahan sikap, temperamen
dll.
Sumber :
http://www.Gemintang.com
http://www.danzierg.com
betul banget gan,trimakasih buat infonya,,
BalasHapus