Oleh : Ustadzah Ade (KOL IHQ)
Tanya❓: Afwan
Ustadzah ada yang bertanya. Sujud sahwikan dilakukan untuk memperbaiki
kesalahan sebelum salam. Gimana kalau kesalahannya ketika bacaan salam. Misal
bukan membaca assalamu'alaykum malah membaca astagfirullah. Itu bagaimana?
Jawab :
Shalat
dikatakan sah jika syarat sah shalat,
syarat wajib shalat dan rukun-rukun shalat ditegakan. Apabila seseorang
lupa tidak melakukan satu rukun dari rukun rukun shalat atau kelebihan raka'at, atau kurangnya raka'at, atau tertinggalnya
sesuatu yang diperintahkan atau pun karena dikerjakannya sesuatu yang terlarang
tanpa sengaja, atau lupa tasyahud awal atau atau ada keraguan dalam
shalatnya, maka dia harus melakukan
SUJUD SAHWI.
Tetapi
jika seseorang dengan sengaja meninggalkan satu dari syarat sah shalat, syarat
wajib shalat atau satu rukun diantara rukun-rukun shalat maka shalatnya batal
dan harus mengulangi shalatnya.
Ketika
ada kasus seseorang lupa mengucapkan salam
"Assalaamu"alaikum..." ketika salam pertama, maka dia diharuskan
melakukan sujud sahwi. Karena salam pertama termasuk rukun shalat.
Penjelasan
Apa itu SUJUD SAHWI?
Para
fuqaha mendefinisikan sujud sahwi sebagai berikut:
مَا يَكُونُ فِي آخِرِ الصَّلاَةِ أَوْ بَعْدَهَا لِجَبْرِ خَلَلٍ بِتَرْكِ بَعْضِ مَأْمُورٍ بِهِ أَوْ فِعْل بَعْضِ مَنْهِيٍّ عَنْهُ دُونَ تَعَمُّدٍ
Sujud
yang dilakukan di akhir shalat atau setelah shalat lantaran kesalahan, baik
karena tertinggalnya sesuatu yang diperintahkan atau pun karena dikerjakannya
sesuatu yang terlarang tanpa sengaja.
Definisi
lain : sujud sahwi adalah ibadah tambahan dalam rangkaian ibadah shalat yang
bentuknya berupa dua kali sujud, yang dilakukan sebelum atau sesudah salam.
Tata cara sujud sahwi
Sujud
sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir shalat sebelum atau sesudah
salam. Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”,
begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir
Berikut Contoh-contoh
sujud sahwi di dalam hadits :
Contoh
cara melakukan sujud sahwi sebelum salam dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin
Buhainah,
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah
beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau
bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi
ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570)
Contoh
cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah,
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
“Lalu
beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudia beliau salam. Sesudah
itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau
bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah
itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)
Sujud
sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam
hadits ‘Imron bin Hushain,
فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.
“Kemudian
beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau
salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian
beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)
Apakah ada takbiratul
ihrom sebelum sujud sahwi?
Sujud
sahwi sesudah salam tidak perlu diawali dengan takbiratul ihrom, cukup
dengan takbir untuk sujud saja. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama.
Landasan mengenai hal ini adalah hadits-hadits mengenai sujud sahwi di atas.
Ibnu
Hajar Al Asqolani rahimahullahberkata, “Para ulama berselisih pendapat
mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah
cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir
untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.”
Do’a Ketika Sujud Sahwi
Sebagian
ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi,
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana
man laa yanaamu wa laa yas-huw” (Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan
lupa).
Namun
do'a sujud sahwi di atas cuma anjuran saja dari sebagian ulama dan
tanpa didukung oleh dalil.
Bacaan
sujud sahwi yang lebih tepat seperti bacaan sujud ketika shalat :
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
“Subhaana
robbiyal a’laa. [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi]." (HR. Muslim no. 772)
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
“Subhaanakallahumma
robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy. [Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb
kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku]." (HR Bukhari
no. 817 dan Muslim no 484)
0 komentar:
Posting Komentar