Breaking News
Loading...
Selasa, 23 Februari 2016

KISAH SHOHABIYAT "ZAINAB BINTI KHUZAIMAH RA."


Generasi sahabat adalah generasi terbaik, tidak bisa dibandingi apalagi dikalahkan. Generasi sekarang tidak akan mungkin bisa menyamai mereka. Namun pribadi-pribadi umat Islam masih memiliki kesempatan untuk meneladani dan menyamai kemuliaan pribadi-pribadi para sahabat. Pribadi, bukan generasi. Pada kesempatan ini, kita akan membahas pribadi salah seorang istri Rasulullah SAW, yaitu Zainab binti Khuzaimah ra.

Nama lengkap beliau adalah Zainab binti Khuzaimah ra. bin Al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah Al-Hilaliyah. Ibu beliau bernama Hindun binti ‘Auf bin Al-Harits bin Hamathah. Di zaman jahiliyah, beliau dikenal dengan nama Ummul Masakin (ibunda orang-orang miskin).

Zainab binti Khuzaimah ra. lahir di Mekkah ± 13 tahun sebelum kenabian. Dan beliau termasuk orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam. Beliau adalah saudari Seibu Ummul Mukminin Maimunah ra.

Ummul Masakin ialah sosok yang menginginkan kebaikan untuk saudaranya sesama muslim, dengan rela hati memberikan harta saat dibutuhkan bahkan mengorbankan nyawa, mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama, beliau rela menjalani hidup sengsara dan miskin demi membela kebenaran dan kebaikan, bahkan merasakan kegetiran dan siksa sebagai kenikmatan, menyambut kematian nan menakutkan demi petunjuk dan kebenaran yang diyakini.

Adakah orang yang seperti ini? Lulusan sekolah manakah orang seperti ini? Jama’ah AIHQ yang dirahmati Allah, golongan yang seperti ini hanyalah akan dilulukan oleh sekolah yang tiada duanya, sekolah IMAN. Iman lah yang meredakan syahwat dan segala keinginan dunia, makan sekedar mengganjal lapar dan pakaian sekedar menutup aurat saja sudah cukup baginya. Dan iman merendahkan nilai harta di matanya, hingga ia infaqkan, beginilah seorang Ummul Mukminin yang disebut dengan Ummul Masakin ini, setiap kali menerima dirham atau dinar selalu beliau infaqkan untuk fakir miskin. Dan panggilan itu beliau terima sejak masa jaman jahiliyah.

Terdapat beberapa pendapat tentang nama nama suami pertama dan kedua dari  Zainab ra. sebelum dia menikah dengan Rasulullah SAW. Sebagian pendapat mengatakan bahwa suami pertama Zainab ra. adalah Thufail bin Harits bin Abdul Muthalib, yang kemudian menceraikannya. Dia menikah lagi dengan Ubaidah bin Harits, namun dia terbunuh pada Perang Badar atau Perang Uhud. Oleh karena Zainab ra. tidak dapat melahirkan (mandul), Thufail menceraikannya ketika mereka hijrah ke Madinah. Untuk memuliakan Zainab ra., Ubaidah bin Harits (saudara laki laki Thufail) menikahinya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Ubaidah bin Harits adalah prajurit penunggang kuda perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib. Mereka bertiga ikut berperang melawan orang orang Quraisy dalam Perang Badar, dan Akhirnya Ubaidah mati Syahid dalam perang tersebut.

Hati Rasulullah SAW tersentuh dengan kondisi Zainab ra. yang selalu dirundung musibah dan kesedihan yaitu :
1 Diceraikan suami pertamanya
2 Suami keduanya pun meninggal dunia dengan syahid
3 Beliau mandul, tidak mempunyai anak
4 Tidak termasuk wanita cantik
5 Tidak ada seorang sahabat pun yang melamar beliau, atau berusaha menghiburnya.

Sungguh banyak kesedihan yang menumpuk di hatinya. Tapi ternyata beliau tetap sabar, dan hanya mengharap balasan yang baik di sisi Allah SWT. Beliau sama sekali tidak terpikir bahwa Rasulullah SAW akan mempersuntingnya. Rasulullah SAW menikahi beliau, bahkan mahar yang dibayar sebanyak 400 dirham. Beliau juga dibangunkan rumah/kamar di sisi kamar Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq ra. dan Hafshah binti Umar bin Khattab ra., Rasulullah SAW memberikan segenap kasih sayangnya kepada wanita yang selalu hidup menderita ini.

Kasih sayangnya kepada fakir miskin makin bertambah setelah memeluk Islam, dan kian meningkat setelah menjadi Ummul Mukminin. Beliau begitu bahagia kala mengasihi, menyayangi, dan berbuat baik kepada orang-orang miskin, sehingga waktunya beliau gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT dan selanjutnya menjaga, member makan, dan bersedekah kepada orang miskin.

Para ulama berselisih pendapat tentang lama waktu kebersamaan Zainab ra. dan Rasulullah SAW, sebagian ulama mengatakan bahwa beliau hidup bersama Rasulullah SAW hanya dua atau tiga bulan, karena tak lama kemudian beliau meninggal dunia.

Beliau adalah satu-satunya isteri Rasulullah SAW yang meninggal di masa hidup Rasulullah SAW selain ibunda Khadijah ra. Tak lama beliau hidup bersama Rasulullah SAW .

Beliau meninggal dunia pada bulan Rabi’ul Akhir tahun 4 Hijriah, di Madinah. Beliau meninggal dunia di usia yang masih sangat muda. Sebagian referensi mengatakan bahwa umur beliau saat itu sekitar 30 tahun, beliau adalah istri Rasulullah SAW yang pertama kali meninggal dunia di Madinah. Sebelumnya, lebih dahulu meninggal Khadijah ra. di Mekah. Al-Baladzary mengatakan, “Rasulullah SAW  menguburkannya di Baqi’, beliau jugalah yang mengimami shalat jenazahnya.” 
Semoga Allah SWT melimpahkan keridhaan-Nya dan menempatkannya di surga Firdaus.


Semoga kisah Ummul Mukminin kali ini bisa menjadi ibrah bagi kita ummat Islam, dan semakin membuka mata kita bahwa apa yang dituduhkan oleh orang-orang kafir dengan pernikahan-pernikahan Rasulullah SAW tidaklah benar.

1 komentar:

  1. Nasib baiklah.... Hari itu saya ada terbaca Rasulullah SAW tu perampas isteri orang. Astagfirullazim,pandainya mereka buat fitnaan 😦😦

    BalasHapus

 
Toggle Footer