Generasi
sahabat adalah generasi terbaik, tidak bisa dibandingi apalagi dikalahkan.
Generasi sekarang tidak akan mungkin bisa menyamai mereka. Namun
pribadi-pribadi umat Islam masih memiliki kesempatan untuk meneladani dan
menyamai kemuliaan pribadi-pribadi para sahabat. Pribadi, bukan generasi. Pada
kesempatan ini, kita akan membahas pribadi salah seorang istri Rasulullah SAW,
yaitu Zainab binti Khuzaimah ra.
Nama
lengkap beliau adalah Zainab binti Khuzaimah ra. bin Al-Harits bin Abdullah bin
Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah Al-Hilaliyah. Ibu beliau
bernama Hindun binti ‘Auf bin Al-Harits bin Hamathah. Di zaman jahiliyah,
beliau dikenal dengan nama Ummul Masakin (ibunda orang-orang miskin).
Zainab
binti Khuzaimah ra. lahir di Mekkah ± 13 tahun sebelum kenabian. Dan beliau
termasuk orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam. Beliau adalah saudari Seibu
Ummul Mukminin Maimunah ra.
Ummul
Masakin ialah sosok yang menginginkan kebaikan untuk saudaranya sesama muslim,
dengan rela hati memberikan harta saat dibutuhkan bahkan mengorbankan nyawa,
mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama, beliau rela
menjalani hidup sengsara dan miskin demi membela kebenaran dan kebaikan, bahkan
merasakan kegetiran dan siksa sebagai kenikmatan, menyambut kematian nan
menakutkan demi petunjuk dan kebenaran yang diyakini.
Adakah
orang yang seperti ini? Lulusan sekolah manakah orang seperti ini? Jama’ah AIHQ
yang dirahmati Allah, golongan yang seperti ini hanyalah akan dilulukan oleh sekolah
yang tiada duanya, sekolah IMAN. Iman lah yang meredakan syahwat dan segala
keinginan dunia, makan sekedar mengganjal lapar dan pakaian sekedar menutup
aurat saja sudah cukup baginya. Dan iman merendahkan nilai harta di matanya,
hingga ia infaqkan, beginilah seorang Ummul Mukminin yang disebut dengan Ummul
Masakin ini, setiap kali menerima dirham atau dinar selalu beliau infaqkan
untuk fakir miskin. Dan panggilan itu beliau terima sejak masa jaman jahiliyah.
Terdapat
beberapa pendapat tentang nama nama suami pertama dan kedua dari Zainab ra. sebelum dia menikah dengan
Rasulullah SAW. Sebagian pendapat mengatakan bahwa suami pertama Zainab ra.
adalah Thufail bin Harits bin Abdul Muthalib, yang kemudian menceraikannya. Dia
menikah lagi dengan Ubaidah bin Harits, namun dia terbunuh pada Perang Badar
atau Perang Uhud. Oleh karena Zainab ra. tidak dapat melahirkan (mandul),
Thufail menceraikannya ketika mereka hijrah ke Madinah. Untuk memuliakan Zainab
ra., Ubaidah bin Harits (saudara laki laki Thufail) menikahinya. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa Ubaidah bin Harits adalah prajurit penunggang kuda
perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib. Mereka
bertiga ikut berperang melawan orang orang Quraisy dalam Perang Badar, dan Akhirnya
Ubaidah mati Syahid dalam perang tersebut.
Hati
Rasulullah SAW tersentuh dengan kondisi Zainab ra. yang selalu dirundung
musibah dan kesedihan yaitu :
1⃣ Diceraikan suami
pertamanya
2⃣ Suami keduanya pun
meninggal dunia dengan syahid
3⃣ Beliau mandul, tidak
mempunyai anak
4⃣ Tidak termasuk wanita
cantik
5⃣ Tidak ada seorang sahabat
pun yang melamar beliau, atau berusaha menghiburnya.
Sungguh
banyak kesedihan yang menumpuk di hatinya. Tapi ternyata beliau tetap sabar,
dan hanya mengharap balasan yang baik di sisi Allah SWT. Beliau sama sekali
tidak terpikir bahwa Rasulullah SAW akan mempersuntingnya. Rasulullah SAW
menikahi beliau, bahkan mahar yang dibayar sebanyak 400 dirham. Beliau juga
dibangunkan rumah/kamar di sisi kamar Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq ra. dan
Hafshah binti Umar bin Khattab ra., Rasulullah SAW memberikan segenap kasih
sayangnya kepada wanita yang selalu hidup menderita ini.
Kasih
sayangnya kepada fakir miskin makin bertambah setelah memeluk Islam, dan kian
meningkat setelah menjadi Ummul Mukminin. Beliau begitu bahagia kala mengasihi,
menyayangi, dan berbuat baik kepada orang-orang miskin, sehingga waktunya
beliau gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT dan selanjutnya menjaga, member
makan, dan bersedekah kepada orang miskin.
Para
ulama berselisih pendapat tentang lama waktu kebersamaan Zainab ra. dan
Rasulullah SAW, sebagian ulama mengatakan bahwa beliau hidup bersama Rasulullah
SAW hanya dua atau tiga bulan, karena tak lama kemudian beliau meninggal dunia.
Beliau
adalah satu-satunya isteri Rasulullah SAW yang meninggal di masa hidup
Rasulullah SAW selain ibunda Khadijah ra. Tak lama beliau hidup bersama
Rasulullah SAW .
Beliau
meninggal dunia pada bulan Rabi’ul Akhir tahun 4 Hijriah, di Madinah. Beliau
meninggal dunia di usia yang masih sangat muda. Sebagian referensi mengatakan
bahwa umur beliau saat itu sekitar 30 tahun, beliau adalah istri Rasulullah SAW
yang pertama kali meninggal dunia di Madinah. Sebelumnya, lebih dahulu
meninggal Khadijah ra. di Mekah. Al-Baladzary mengatakan, “Rasulullah SAW menguburkannya di Baqi’, beliau jugalah yang mengimami
shalat jenazahnya.”
Semoga
Allah SWT melimpahkan keridhaan-Nya dan menempatkannya di surga Firdaus.
Semoga
kisah Ummul Mukminin kali ini bisa menjadi ibrah bagi kita ummat Islam, dan
semakin membuka mata kita bahwa apa yang dituduhkan oleh orang-orang kafir
dengan pernikahan-pernikahan Rasulullah SAW tidaklah benar.
Nasib baiklah.... Hari itu saya ada terbaca Rasulullah SAW tu perampas isteri orang. Astagfirullazim,pandainya mereka buat fitnaan 😦😦
BalasHapus