DIALOUGE ISLAMIC PARENTING
By : Bunda Endria (KaOl IHQ)
Tanya : Bunda Endria bagaimana menjaga anak kita agar selamat
dari segala keburukan gaya hidup modern ini terutama LGBT yang marak saat ini. Dan
juga bagaimana sebaiknya orang tua mengarahkan masa depan anaknya?
Jawab :
Upaya
utama yang perlu kita perkuat adalah meningkatkan kedekatan kita kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Karena sesungguhnya semua masalah kita adalah berada
ditangan-Nya, dalam kekuasaan-Nya dan berada dibawah ketetapan-Nya.
Jadi
pada dasarnya kita ini manusia, seorang makhluk Allah yang sangat lemah. Ketika
kita diberi amanah untuk menjadi diri yang sholih yang taqwa kepada-Nya saja, keadaan
kita naik turun. Baik keimanan maupun ibadah kita. Apalagi ketika harus
mengendalikan, mengurus, dan mendidik anak kita. Dan jika keadaannya jauh dari
diri kita, tentu ini suatu hal yang tidak ringan bagi seorang ibu (pendidik).
Oleh
karena itu, sebagai orang yang beriman kita harus yakin jika kita mendekat
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala maka segala urusan kita akan ditangani-Nya.
Artinya Allah akan terlibat dan turun tangan dalam urusan kita menjaga
anak-anak kita sesuatu keburukan yang bisa menimpanya.
Penjagaan
Allah ini tidak akan otomatis sama diantara satu orang beriman dengan yang
lain. Tergantung pada usaha diri mereka masing-masing dalan mendekatkan diri
kepada Allah melalui ibadah-ibadahnya. Melalui seberapa besar keyakinan dan cintanya
kepada Allah serta tergantung juga pada seberapa kuat ia berdoa merengek-rengek
kepada Allah untuk memohon pertolongan-Nya, memohon penjagaan dan
perlindungan-Nya. Kita titipkan anak kita kepada-Nya.
Kemudian
ikhtiar kita yang lain juga harus dilakukan. Yakni tidak berhenti dan tidak
pernah bosan menasihati anak kita. Memahamkan agama, membimbingnya untuk taat
kepada Allah. Dan mencintai agamanya.
Hal
yang sering kita lupakan adalah ketika kita terlalu percaya kepada anak kita,
atau kita terlalu bangga kepada anak kita ketika mereka sudah kita sekolahkan
di sekolah yang bergengsi.
Hal
yang sering kita lengah bahwa segala urusan rizki anak-anak kita adalah sudah
ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebelum mereka lahir dan Allah tidak
akan mencabut nyawa mereka sebelum Dia memenuhi catatan rizki yang telah Dia
tetapkan sendiri.
Namun
untuk urusan akhirat anak-anak kita adalah tergantung dari amal ibadah mereka
ketika dewasa. Darimana mereka tahu tentang urusan keimanan yang kuat dan
ibadah yang baik dan benar jika mereka tidak memiliki bekal ilmu agama.
Lantas
pertanyaan kita, sudahkah kita menyiapkan bekal ilmu tersebut? Ilmu agama
bukanlah pelengkap hidup. Justru ilmu agamalah yang akan menentukan nasib
anak-anak kita kelak di akhirat, kehidupan yang abadi, tiada akhirannya.
Sedangkan
ilmu dunia ini adalah sebatas untuk mencari penghidupan selama mereka berada di
dunia ini. Mencari penghidupan yang layak dan sebagainya. Akan tetapi jangan
sampai kita lupa bahwa jatah rizki mereka sudah ditetapkan-Nya sebelum mereka
lahir.
Nasib
mereka kelak di akhiratlah yang sesungguhnya masih menjadi tanda tanya besar
bagi kita. Kemana kelak mereka akan menduduki kapling-Nya.
Di
akhirat hanya ada 2 kapling. Syurga dan Neraka. Itu saja. Dan apa yang akan
jadi hak kapling kita hanya bisa kita rintis sejak kita di dunia ini. Dengan
ilmu, keimanan dan amal ibadah yang kita usahakan.
Oleh
karena itu jangan kita terkecoh. Ketika anak sejak kecil sudah diberi
pendidikan mutakhir tetapi jauh dari ilmu agama. Belum tentu dewasanya mereka
mau mendengar kita untuk belajar ilmu agama. Mengapa? Karena masa-masa kita
membangun fondasi ruhiyah mereka sudah lewat. Berjalannya waktu berbagai
serangan (pengaruh) kehidupan modern begitu kuat daya tariknya bagi mereka.
Sehingga sikap dan pola pikir hedoisme, mengutamakan kenikmatan kehidupan dunia
sudah mendarah daging dalam hati mereka. Adapun untuk urusan agama, ibadah ini
adalah yang tidak menarik memang, melelahkan dan membuat cepat bosan jika dasar
iman tidak terbangun kokoh di hati.
Namun
jika anak sudah dibekali fondasi keimanan dan pengetahuan akhlaqul kharimah
serta hukum syariat islam yang cukup. InsyaAllah maraknya virus LGBT dan lain
sebagainya tidak akan mempengaruhi kepribadian dan karakter keislaman mereka.
Selain
hal itu, seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa ketika anak terbangun
kepribadian yang taqwa kepada Allah maka Allah akan selalu menjaga mereka
dimanapun mereka berada dan dalam situasi apapun kondisi kehidupan yang sedang
mereka lalui.
Itulah
PR besar bagi kita sebagai orang tua yang pasti akan ditanya tentang
kepemimpinan kita terhadap anak-anak kita...
Diskusikan
segera dengan pasangan kita (suami kita) segera buat suatu peta yang
berorientasi akhirat untuk keluarga kita.
Tidak
ada kata terlambat. Berjuang dan berdoalah dengan sungguh-sungguh. InsyaAllah
pertolongan Allah akan turun kepada kita meliputi segala permasalahan kita
termasuk tentang urusan keselamatan diri dan anak-anak kita dalam menjalani
kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.
0 komentar:
Posting Komentar