Breaking News
Loading...
Rabu, 02 Maret 2016

ADAB DALAM BERCANDA

1. Dalam bercanda hendaknya tidak mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya, sunnah-sunnah Rasul-Nya, dan semua syiar-syiar Islam. Allah Ta'ala berfirman dalam QS At Taubah : 65-66

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

"Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa."

2. Hendaknya bercanda tidak dilakukan kepada orang yang lebih tua, orang yang tidak bisa bercanda ataupun perempuan yang bukan mahram.

3. Sebaiknya tidak banyak bercanda sehingga menjauhkan wibawa dan mudah dipermainkan oleh orang lain.

4. Gurauan dengan hal yang benar, tidak mengandung dusta, apalagi mengada-ada cerita atau khayalan agar orang lain tertawa. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

"Celakalah orang yang berbicara, lalu berdusta agar dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah."
(HR. Imam Ahmad).

5. Usahakanlah ketika bercanda tidak menyakiti orang lain. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda :

"Janganlah diantara kalian mengambil barang temannya, apakah itu bercanda atau sungguh-sungguh, dan jika ia telah mengambil tongkat temannya maka ia harus mengembalikan kepadanya."
(HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud).



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer