Minggu, 20 Maret 2016

Pertemuan 2 "Manajemen, Manager, dan Kepemimpinan"

A. RUANG LINGKUP
- Persamaan à berada dalam suatu organisasi
- Perbedaan à Manajemen : seni, ilmu dan prosesnya
                           Manajer : orang atau pelaku
                           Kepemimpinan : sifat atau jiwanya.
- Spesifikasi Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen : - seni dan ilmu dalam : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivaisan dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
                   - seni, ilmu dan prosesnya
Manager : - Seseorang yang bertindak sebagai : perencana, pengorganisasian, pengarah, pemotivasi dan pengendali terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
         - Orang atau pelaku
Kepemimpinan : - Sikap yang harus dimiliki oleh seorang manajer
                   - Sifat atau jiwanya.

Tiga definisi kepemimpinan :
1. Kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan
2. Kepemimpinan menyangkut sebuah proses mempengaruhi sosial
3. Kepemimpinan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

“Seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau dengan kata lain seorang pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin”.

Tabel 1. Spesifikasi Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan

Manajemen
Manajer
Kepemimpinan
1. Seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
1. Seseorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendali terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
1. Sikap yang harus dimiliki oleh perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pemotivasian, dan pengendali
2. Seni, ilmu dan prosesnya
2. Orang atau pelakunya
2. Sifat atau jiwanya

James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986) menspesifikasikan secara lebih lengkap tentang manajaer sebagai berikut:
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
    Contoh : para bawahan, para penyelia, dan manajer dalam hierarki yang sama maupun hierarki yang sama maupuan hierarki lain dalam organisasi.
2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat
    Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentu dengan berhasil. Berhasil atau gagalnya para bawahan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan secara langsung mencerminkan keberhasilan atau kegagalan manajer yang bersangkutan. Seorang manajer selain harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat (mempertanggung jawabkan) atas tugas dan pekerjaan mereka sendiri, ia juga harus beranggung jawab dan bertanggung gugat atas tugas dan pekerjaan yang dilakukan orang lain (bawahannya).
3. Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas.
   Setiap manajer harus mencari keseimbangan diantara berbagai macam tujuan dan kebutuhan.
4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
   Manajer harus menjadi seorang pemikir konseptual, mampu melihat tugas dan pekerjaan keseluruhannya secara abstrak, dan mengaitkannya dengan tugas dan pekerjaan yang lain.
5. Manajer adalah penengah
   Manakala terjadi perselisihan diantara para bawahan, manajerlah yang harus menjadi penengah atas perselisihan sehingga kontinuitas organisasi tidak mengalami gangguan.
6. Manajer adalah politikus
    Manajer harus membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu seta kompromi dalam mencapai tujuan organisasi, sebagaimana yang dilakukan oleh politikus untuk menjalankan programnya.
7. Manajer adalah diplomat
    Manajer dapat bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-rapat organisasi.
8. Manajer adalah lambang
   Manajer menjelmakan atau melambangkan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi, baik di hadapan para anggota organisasi sendiri maupun di hadapan para pengamat luar.
9. Manajer mengambil keputusan sulit
    Manajer adalah orang yang diharapkan akan hadir dengan penyelesaian atas permasalahan yang sulit dan pantang menyerah dalam implementasi keputusan, meskipun dengan berbuat demikian, ia menjadi kurang disukai.

Manajer dapat diklasifikasikan dalam dua cara, yaitu:
1. Klasifikasi manajer menurut rentang aktivitas organisasi yang ada di bawah tanggung jawabnya, yaitu manajer umum dan manajer fungsional.
2. Klasifikasi manajer menurur hierarkinya dalam organisasi, yaitu manajer puncak, manajer menengah, dah manajer hierarki pertama.

Manager Menurut Cakupan Kegiatannya :
1. Dewan Direksi à cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan.
2. Presiden Organisasi à cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan.
3. Departemen atau Kepala Divisi à cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola bawahan meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.
4. Manajer Hierarki Pertama à cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi.


B. TINGKATAN DAN CAKUPAN MANAJEMEN
Tingkatan manajemen dalam organisasi menurut Handoko (2003:17) :
1. Manajer Lini – Pertama (Low Management)
à bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi.
à memiliki keahlian teknis (mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus)
à contoh : supervisor/pengawas produksi, mandor.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)
à  harus memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, yaitu keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain.
à Bertanggung jawab melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya suatu tujuan.
à contoh : manajer wilayah, kepala devisi, direktur produk.

3. Manajemen Puncak (Top Management)
à bertanggung jawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan menajemen keseluruhan dari organisasi.
à  keahlian yang dimiliki adalah konseptual, keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkat manajer bawahnya.
à  contoh : Direktur, wakil direktur, direktur utama.

Tingkatan Manajemen / Hierarki Manajer :
1. Manajer Puncak (Top Manager)
à bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari suatu organisasi. Contoh : dewan direksi, presiden organisasi.
2. Manajer Garis Menengah (Middle Manager)
à manajer yang dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam suatu organisasi. Contoh : kepala bagian, kepala divisi, dan kepala seksi.
3. Manajer Garis Pertama (First Line)
à tingkatan manajer yang paling rendah dalam suatu organisai di mana seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. Contoh : kepala mandor, kepala chief, mandor.


C. KETRAMPILAN MANAJER :
1. Ketrampilan Konseptual
à kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan orgaisasi tempat seseorang beradaptasi dalam operasi.
à untuk mengenali bagaimana berbagai macam faktor pada suatu kondisi tertentu berkaitan satu sama lain.

2. Ketrampilan Kemanusiaan
à kemampuan dan pertimbangan yang diusahakan bersama orang lain, termasuk pemahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yang efektif.
à agar dapat bekerja dengan para bawahan dalam organisasi dan mengelola kelompoknya sendiri.


3. Ketrampilan Administratif / Teknis
à seluruh ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan.
à kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan, dan pelatihan.

D. PERANAN MANAJER
1. Peranan Antar Pribadi
- Peranan Tokoh (Figurehead) à berperan sebagai tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial. Contoh : menyambut tamu, menghadiri undangan dll.
- Peranan Pemimpin (Leader) à mengangkat pegawai, melatih pegawai, memberi dorongan dan membesarkan hatinya.
- Peranan Penghubung (Liaison) à dengan berhubungan terhadap orang yang bukan bawahan atau atasan. Contoh : dengan rekan-rakannya dalam organisasi, dengan pelanggan,kreditur, investor, pemasok dan pihak luar organisasi lainnya.

2. Peranan Informasional
Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dan orang lan dalam departemennya/dalam organisasi tergantung pada informasi yang diterima atau disalurkan.
- Pemantau à secara kontinu mencari informasi yang dapat digunakan untuk keperluannya.
- Penyebar à membagikan informasi penting kepada bawahan karena tanpa dia informasi tersebut tidak diperoleh.
- Juru Bicara à menyampaikan sebagian dari informasi yang dikumpulkannya kepada individu di luar unitnya atau bahkan pula pra pihak lain di luar organisasinya.

3. Peranan Pengambil Keputusan
Seorang manajer harus bisa memberikan keputusan yang jelas, sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh si penerima keputusan.
-   Peran Wiraswasta (Entrepreneur) à Manajer berusaha untuk menyempurnakan unitnya.
- Peran Peredam Keributan (Disturbance Handler) à bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya. Contoh : pemogokan, pelanggan yang pailit, pembatalan kontrak, dsb.
- Peran Perunding (Negotiator) à Manajer melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, rekanan dan wakil serikat buruh.
- Peran Pengalokasian Sumber Daya  à bertanggung jawab dalam menetapkan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang dimiliki organisai dan waktu yang dimilikinya sendiri akan digunakan.


Sumber : Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Bumi Aksara : Jakarta.

Kamis, 17 Maret 2016

ORANG-ORANG YANG DIDO'AKAN OLEH MALAIKAT

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci

"Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; 'Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.'"
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat

"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang -orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf)

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf."
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah

"Jika seorang imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat

"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; "Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah

"Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?". Mereka menjawab; "Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan

"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata;  "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.""
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfaq

"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)."
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur."
Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah."
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit

"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh."
(HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain

"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."

(HR. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahily).

ADAB KETIKA MENDENGARKAN ADZAN

  1.  Menjawab adzan
▪ Dianjurkan kepada setiap orang yang mendengar adzan, untuk mengikuti apa yang dikatakan muadzin.

▪ Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam saat mendengar muadzin mengumandangkan adzan dia mengucapkan seperti apa yang diucapkannya. Sehingga ketika muadzin mengucapkan Hayya ‘alaas-Shalah dan Hayya ‘alal-falah dia membaca La haula wala quwatta illa billah. (HR. Bukhari)

▪ Adapun jawaban untuk "Ash-shalatu khairun minan-naum" pada saat adzan subuh, maka jawabannya adalah seperti itu juga, karena Rasul bersabda, “Jika kalian mendengarkan muadzin mengucapkan ‘Ash-shalatu khairun minan-naum’, maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan” 
(HR. Imam Ahmad)

2.  Mengucapkan “wa ana” saat muadzin mengumandangkan syahadatain
▪ Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam jika mendengar muadzin mengucapkan 'Asyhadu alla ilaha illallah dan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah dia mengucapkan “wa ana, wa ana”.
(HR. Abu Dawud, Hakim dan lainnya dari Aisyah ra).

▪ Yang artinya ”Saya juga”.

3. Membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW
▪ Rasulullah SAW bersabda, ”Jika kalian mendengar muadzin mengumandangkan adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan kemudian bacalah shalawat untukku.” 
(HR. Muslim)

4. Berdo'a setelah adzan
▪ Membaca do'a setelah adzan, serperti yang disebutkan dalam hadits, “Barang siapa yang setelah adzan membaca,
'Allahumma rabba hadzihid-da’watit-tammah, was-shalatil-qa-imah, ‘ati Muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab’atshu maqamam-mahmudanil ladzi wa’adtah.'

▪ "Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang wajib didirikan, berilah Nabi Muhammad al-washilah (derajat di surga) dan keutamaan, dan bangkitkan dia sehingga bisa menempati tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan) maka dia berhak untuk mendapatkan syafaatku pada Hari Kiamat."
(HR. Bukhari)

▪ Setelah itu membaca doa yang disebutkan dalam hadits, ”Barang siapa yang ketika mendengarkan adzan dia membaca : ‘Wa ‘ana asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warasuluhu, radhitu billahi rabba, wabi Muhammadin rasula, wa bil-Islami dina'

▪ 'Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Tunggal yang tidak mempunyai sekutu, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW hamba dan utusan-Nya, aku rela Allah SWT sebagai Tuhanku, Nabi Muhammad sebagai rasulku dan Islam sebagai agamaku’, maka dosanya diampuni."
(HR. Muslim)

5.  Berdo'a diantara adzan dan iqamah
▪ Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, ”Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan ditolak.” 
(HR. Imam Ahmad, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi)

▪ Hendaklah setiap muslim selalu memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang berharga saat doa tidak akan ditolak.

6. Tidak meninggalkan masjid setelah adzan
▪ Hendaklah orang-orang yang berada di dalam masjid tidak meninggalkan masjid setelah adzan dikumandangkan, kecuali untuk urusan yang penting sekali.

▪ Diriwayatkan Abu Hurairah saat melihat seseorang meninggalkan masjid setelah adzan berkumandang, dia berkata “Orang ini telah bermaksiat kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalam.”

(HR. Muslim)

PERISTIWA ISRA MI'RAJ

Ada beberapa pendapat mengenai waktu kejadian Isra’ Mi’raj. Ada yang berpendapat, Isra’ terjadi enam bulan sebelum hijrah (bulan Muharram) tahun ketiga belas dari nubuwah. Ada juga yang berpendapat Isra’ terjadi setahun sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Rabi’ul awwal tahun ketiga belas dari nubuwah. Dan masih ada beberapa pendapat lain. Tetapi dalam kandungan surat Al-Isra’ menunjukkan bahwa Isra’ terjadi pada masa-masa akhir.

Para imam hadits meriwayatkan rincian peristiwa ini sebagai berikut :

Rasulullah SAW di isra’kan dengan jasadnya dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis. Dengan menaiki buraq yang disertai Jibril, lalu turun di sana dan shalat mengimami para nabi lain. Sementara buraq diikat pada tali pintu masjid.

Pada malam itu pula, dari Baitul Maqdis beliau naik ke langit dunia bersama Jibril. Jibril meminta izin agar dibukakan pintu langit dibukakan baginya. Setelah itu, di sana beliau melihat Adam, bapa sekalian manusia. Beliau mengucapkan salam dan Adam menyambut kedatangan beliau, menjawab salam dan menetapkan nubuwah beliau. Allah memperlihatkan roh orang-orang yang mati syahid ada di sebelah kanan dan roh orang-orang sengsara ada di sebelah kiri.

Kemudian naik lagi ke langit kedua. Jibril meminta izin bagi beliau. Setelah dibukakan, beliau melihat Yahya bin Zakaria dan Isa bin Maryam. Setelah bertemu, beliau mengucapkan salam dan mereka menjawabnya, menyambut kedatangan beliau dan menetapkan nubuwah beliau.

Kemudian naik lagi ke langit ketiga. Di sana beliau melihat Yusuf. Beliau mengucapkan salam dan Yusuf menjawabnya, menyambut kedatangan beliau dan menetapkan nubuwah beliau.

Kemudian naik lagi ke langit keempat. Di sana beliau melihat Idris. Beliau mengucapkan salam dan Idris menjawabnya, menyambut kedatangan beliau dan menetapkan nubuwah beliau.

Kemudian naik ke langit kelima. Di sana beliau melihat Harun bin Imran. Beliau mengucapkan salam dan Harun bin Imran menjawabnya, menyambut kedatangan beliau dan menetapkan nubuwah beliau.

Kemudian naik lagi ke langit keenam. Di sana beliau melihat Musa bin Imran. Beliau mengucapkan salam dan Musa bin Imran menjawabnya, menyambut kedatangan beliau dan menetapkan nubuwah beliau.

Ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan berlalu darinya, maka Musa menangis.

“Mengapa engkau menangis?” ditanyakan kepadanya.

Musa menjawab, “Aku menangis karena ada pemuda yang diutus sesudahku, yang masuk surga bersama umatnya dan lebih banyak daripada umatku yang masuk ke sana.”

Kemudian naik lagi ke langit ketujuh. Di sana beliau melihat Ibrahim as. Beliau mengucapkan salam dan Ibrahim menjawabnya, menyambut kedatangan beliau dan menetapkan nubuwah beliau.

Kemudian beliau naik lagi ke Sidratul-Muntaha, lalu dibawa naik lagi ke Al-Baitul-Ma’mur. Kemudian dibawa naik lagi untuk menghadap Allah Yang Maha Perkasa dan mendekat dengan-Nya, hingga jaraknya tinggal sepanjang dua ujung busur atau lebih dekat lagi. Lalu Allah mewahyukan apa yang diwahyukan kepada hamba-Nya. Allah mewajibkan kepada beliau shalat lima puluh kali. Beliau kembali hingga bertemu Musa.

“Apa yang diperintahkan kepadamu?” tanya Musa.

“Shalat lima puluh kali,” jawab beliau.

“Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melakukannya. Kembalilah menemui Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya bagi umatmu,” kata Musa.

Beliau memandang ke arah Jibril, meminta pendapatnya. Maka Jibril mengisyaratkan dengan berkata, “itu benar, jika memang engkau menghendaki.”

Bersama Jibril beliau naik lagi hingga menghadap Allah yang Maha Perkasa. Begitulah yang disebutkan dalam riwayat Al-Bukhari dalam beberapa jalan. Jumlah shalat itu dikurangi sepuluh. Kemudian beliau turun hingga bertemu Musa dan menyampaikan kabar kepadanya.

“Kembalilah lagi menemui Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya,” kata Musa. Begitulah beliau mondar-mandir menemui Musa dan Allah Azza wa Jalla hingga shalat ditetapkan lima kali.

Sebenarnya, Musa menyuruh beliau kembali lagi menemui Allah dan meminta keringanan. Namun beliau bersabda, “Aku sudah malu kepada Rabb-ku. Aku sudah ridha dan menerimanya.”

Setelah beberapa saat, ada seruan terdengar, “Kewajiban dari-Ku telah Kutetapkan dan telah Kuringankan bagi hamba-Ku.”

 Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj ini banyak peristiwa yang terjadi didalamnya.
Misalnya :

1.     Beliau ditawari susu dan khamr, lalu beliau memilih susu.
2.    Beliau melihat empat sungai surga yang dua sungai tampak dan dua lainnya tidak tampak. Dua sungai yang tampak adalah Nil dan Eufrat yang menandakan bahwa risalah beliau akan menempati daerah yang subur antara Nil dan Eufrat, yang penduduknya akan menjadi pengemban Islam.
3.    Beliau melihat surga dan neraka, serta malaikat penjaga neraka yang tidak pernah senyum dan tidak ada kegembiraan dan keceriaan di wajahnya.
4.    Beliau melihat balasan yang diterima oleh orang-orang yang berbuat menyimpang atau tidak sesuai syariat ketika masih hidup di dunia.
5.    Beliau melihat kafilah dari penduduk Makkah dalam kepergian dan kepulangannya. Beliau menunjukkan seekor onta milik mereka yang terlepas dan beliau juga meminum air mereka di bejana yang tertutup selagi mereka tidur. Ini merupakan bukti kebenaran yang disampaikan esok harinya setelah malam Isra’.

Keesokan harinya ketika berada di tengah kaumnya, Rasulullah SAW mengabarkan secara detail apa yang diperlihatkan Allah berupa tanda-tanda kekuasaan-Nya tersebut. Namun semua rentetan kejadian yang disampaikan justru membuat mereka menjauhkan diri dan orang-orang dzalim tidak menghendaki kecuali kekufuran.

Ada yang berkata bahwa Abu Bakar ra. dijuluki “Ash-Shiddiq” karena dia langsung membenarkan kejadian ini selagi semua orang mendustakannya.

Alasan paling nyata dan paling besar dari perjalanan ini telah difirmankan Allah dalam Al-Isra ayat 1, Al-An’am ayat 75 dan Thaha ayat 23.

Allah telah menjelaskan maksud dari kehendak-Nya ini, “Agar dia termasuk orang-orang yang yakin”, setelah ilmu para Nabi itu ditopang dengan tanda-tanda kekuasaan yang dapat dilihat langsung. Padahal mendengar suatu kabar tidak sama dengan melihat dengan mata kepala sendiri, maka mereka pun semakin siap  mengemban beban di jalan Allah, sabar dan tidak merasa berat sedikit pun.

Sumber : Buku “Sirah Nabawiyah” karangan Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

Selasa, 15 Maret 2016

PERTEMUAN 1 PENGENALAN DATABASE

Istilah Basis Data
-          Lemari arsip
-          Tempat penyimpanan : buku, telepon, lemari, kartu katalog dll
Basis Data :
-          Basis : markas/gudang, tempat bersarang/berkumpul
Data :
-          Merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna.
-          Contoh : manusia: dosen, mahasiswa, pelanggan dll.
                 Barang : buku, meja dll.
Informasi :
-          adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimanya.
Basis Data :
-          Adalah sekumpulan data yang saling ber-relasi.
-          Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan, yang diorganisasi sedemikian rupa, sehingga kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat.
-          Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama tanpa adanya pengulangan (redudansi) data.

Pengertian database adalah sekumpulan data yang sudah disusun sedemikan rupa dengan ketentuan atau aturan tertentu yang saling berelasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengelolanya juga memudahkan memperoleh informasi. Selain itu adapula yang mendefinisikan database sebagai kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling terhubung yang disimpan dalam media elektronik.Database dan Sistem Database menjadi komponen utama dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Berbagai aktivitas manusia secara tidak langsung berhubungan dengan database. Contoh: bank, reservasi, perpustakaan, supermarket, dll.


Gambar 1. Contoh aplikasi database tradisional

Contoh interaksi di atas yang disebut sebagai aplikasi database tradisional, dimana hampir semua informasi yang disimpan dan diakses berupa data teks maupun numerik.
 

Gambar 2. Contoh aplikasi database modern

Beberapa aturan untuk merancang database yang baik antara lain:
  1. Tabel dalam database tidak boleh mengandung record (data) ganda, atau dengan kata lain tidak boleh ada redudancy data. Jika terdapat data yang sama, maka perlu dilihat kembali rancangan tabelnya.
  2. Setiap tabel dalam database, harus memiliki field (kolom) yang unik. Field ini disebut sebagai primary key.
  3. Tabel harus sudah normal.
  4. Besar atau ukuran database hendaknya dibuat seminimal mungkin. Hal ini ditentukan oleh pemilihan tipe data yang tepat.
  5. Merancang database hendaknya memperhatikan apakah rancangan dapat menampung data (record) sesuai yang dibutuhkan oleh aplikasi.


Hierarki Database


Gambar 3. Gambar Hierarki Database

Keterangan :
1.  Karakter (Character)
Bagian terkecil dalam database, dapat beruba karakter numerik (angka 0 s/d 9), huruf (A-Z, a-z) ataupun karakter-karakter khusus seperti *,&,%,# dll
2.  Field (Atribute)
Merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu item data yang sejenis, misalnya field nama, field nim, dan lain sebagianya. Setiap field harus mempunya nama dan tipe data tertentu. Isi dari field disebut data value. Dalam database, field ini disebut juga kolom.
3.  Record (Tupple)
Adalah kumpulan data value dari attribute yang berkaitan sehingga dapat menjelaskan sebuah entity secara lengkap. Misalnya, record entity mahasiswa adalah kumpulan data value dari field. Dalam database, record disebut juga baris.
4.  Tabel (Entity)
Merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa beruba objek, orang , tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan disimpan dalam database. Dalam aplikasi, penggunaan istilah entity sering disamakan dengan istilah tabel. Disebut tabel, karena dalam mempresentasikan datanya diatur dalam bentuk baris dan kolom. Baris mewakili 1 field. Dalam sistem database tradisional, entity/tabel ini disebut juga dengan file.
5.  Database
Kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun secara logis sehingga menghasilkan informasi yang bernilai guna dalam proses pengambilan keputusan.

Contoh :



Gambar 4. Contoh Database Nilai_Mahasiswa

Manfaat Penggunaan Database:
·       Kecepatan dan Kemudahan
Database memiliki kemampuan dalam menyeleksi data sehingga menjadi suatu kelompok yang terurut dengan cepat. Hal inilah yang ahirnya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat pula. Seberapa cepat pemrosesan data oleh database tergantung pula pada perancangan databasenya.
·       Pemakaian Bersama-sama
Suatu database bisa digunakan oleh siapa saja dalam suatu perusahaan. Sebagai contoh database mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi dibutuhkan oleh beberapa bagian, seperti bagian admin, bagian keuangan, bagian akademik. Kesemua bidang tersebut membutuhkan database mahasiswa namun tidak perlu masing-masing bagian membuat databasenya sendiri, cukup database mahasiswa satu saja yang disimpan di server pusat. Nanti aplikasi dari masing-masing bagian bisa terhubung ke database mahasiswa tersebut.
·       Kontrol data terpusat
Masih berkaitan dengan point ke dua, meskipun pada suatu perusahaan memiliki banyak bagian atau divisi tapi database yang diperlukan tetap satu saja. Hal ini mempermudah pengontrolan data seperti ketika ingin mengupdate data mahasiswa, maka kita perlu mengupdate semua data di masing-masing bagian atau divisi, tetapi cukup di satu database saja yang ada di server pusat.
·       Menghemat biaya perangkat
Dengan memiliki database secara terpusat maka di masing-masing divisi tidak memerlukan perangkat untuk menyimpan database berhubung database yang dibutuhkan hanya satu yaitu yang disimpan di server pusat, ini tentunya memangkas biaya pembelian perangkat.
·       Keamanan Data
Hampir semua Aplikasi manajemen database sekarang memiliki fasilitas manajemen pengguna. Manajemen pengguna ini mampu membuat hak akses yang berbeda-beda disesuaikan dengan kepentingan maupun posisi pengguna. Selain itu data yang tersimpan di database diperlukan password untuk mengaksesnya.
·       Memudahkan dalam pembuatan Aplikasi baru
Dalam poin ini database yang dirancang dengan sangat baik, sehingga si perusahaan memerlukan aplikasi baru tidak perlu membuat database yang baru juga, atau tidak perlu mengubah kembali struktur database yang sudah ada. Sehingga Si pembuat aplikasi atau programmer hanya cukup membuat atau pengatur antarmuka aplikasinya saja.

Dengan segudang manfaat dan kegunaan yang dimiliki oleh database maka sudah seharusnya semua perusahaan baik itu perusahaan skala kecil apalagi perusahaan besar memilki database yang dibangun dengan rancangan yang baik. Ditambah dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer maka manfaat database ini akan semakin besar. Penggunaan database sekaligus teknologi jaringan komputer telah banyak digunakan oleh berbagai macam perusahaan, contohnya saja perbankan yang memiliki cabang di setiap kotanya. Perusahaan Bank tersebut hanya memiliki satu database yang disimpan di server pusat, sedangkan cabang-cabangnya terhubung melalui jaringan komputer untuk mengakses database yang terletak di sever pusat tersebut